Perkembangan Web Versi 1.0, Web Versi 2.0, Web Versi 3.0


World Wide Web (WWW) atau yang lebih kita kenal dengan web adalah sebuah sistem yang saling terkait dalam sebuah dokumen berformat hypertext yang berisi beragam informasi, baik tulisan, gambar, suara, video, dan informasi multimedia lainnya dan dapat diakses melalui web browser. Web pertama kali ditemukan oleh Sir Timothy John Berners-Lee yang ketika itu bekerja di Laboratorium Fisika Partikel Eropa atau yang lebih dikenal dengan nama CERN (Consei European pour la Recherce Nuclaire) yang berada di Genewa, Swiss.


Tim Berners-Lee mengajukan sebuah proyek yang berbasiskan konsep hypertext untuk memfasilitasi pembagian dan pembaharuan informasi di antara para peneliti. Dengan bantuan dari Robert Cailliau dia menciptakan sistem prototipe bernama Enquire. Situs web pertama yang dibuat Tim Berners-Lee yang juga merupakan situs web pertama di dunia beralamat di http://info.cern.ch/ dan online untuk pertama kalinya pada tanggal 6 Agustus 1991
Web merupakan suatu ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URL). Web itu sendiri terbagi menjadi bermacam-macam versi mulai dari web 1.0, web 2.0, dan web 3.0 dimana dari versi-versi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya.
Web 1.0
Merupakan teknologi Web generasi pertama yang merupakan revolusi baru di dunia Internet karena telah mengubah cara kerja dunia industri dan media. Secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Berbagai Website seperti situs berita “cnn.com” atau situs belanja “Bhinneka.com” dapat dikategorikan ke dalam jenis ini. Web 1.0 dikembangkan untuk pengaksesan informasi. Secara garis besar, sifat Web 1.0 adalah Read. Web 1.0 – merupakan web statis karena hanya berisi informasi , dan tidak interaktif (tidak bias dicomentari, diupdate, dll.)
Web 2.0
Web 2.0 adalah buzzword terbaru di dunia internet. Berbagai inovasi dan fitur-fitur baru yang muncul di dunia web membawa suatu pandangan baru tentang jenis situs web atau aplikasi web yang disebut web 2.0. Istilah web 2.0 disebut-sebut oleh Dale Dougherty dari O’Reilly Media yang melakukan brainstorming dengan Craig Cline dari Media Live untuk menghasilkan ide konferensi di mana mereka menjadi host. Akhirnya pada bukan Oktober 2004 O’Reilly Media, Battele dan MediaLive mlakukan konferensi web 2.0 pertama dan kedua pada bulan Oktober 2005. Sebelum muncul istilah web 2.0 yang sering digunakan adalah istilah semantic web.
Web 2.0 mempunyai keuntungan yaitu memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan. Kemampuan Web 2.0 juga dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah paradigma pengembang sofware dari distribusi produk menjadi distribusi layanan.
Seperti diketahui sebelumnya terjadi pergeseran dari Web 1,0 dengan Web 2.0 dapat dilihat sebagai hasil dari perbaikan teknologi, yang termasuk adaptasi tersebut sebagai “broadband, peningkatan browser, dan Ajax, naik ke Flash aplikasi dan platform pengembangan wigetization massa, seperti Flickr dan YouTube”. Sekarang, selama Web 2.0, penggunaan Web dapat berkarakter sebagai desentralisasi konten situs Web, yang dihasilkan dari sekarang ‘bottom-up’, dengan banyak pengguna yang kontributor produsen dan informasi, serta konsumen tradisional.
Sifat dari web 2.0 adalah read write. Web 2.0 mempunyai kelebihan dimana interaksi sosial di dunia maya sudah menjadi kebutuhan, sehingga era Web 2.0 ini memiliki beberapa ciri mencolok yaitu share, collaborate dan exploit. Di era Web 2.0 sekarang, penggunaan web untuk berbagi, pertemanan, kolaborasi menjadi sesuatu yang penting. Web 2.0 hadir seiring maraknya pengguna blog, Friendster, Myspace, Youtube dan Fickr. Jadi disini kehidupan sosial di dunia maya benar-benar terasa. Era Web 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya berkutat sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal. Tapi era ini lebih membutuhkan orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya sehingga terbentuk komunitas online besar yang menghapuskan sifat-sifat individu. yang terpenting bukanlah klaim sebagai Web 2.0, namun mampukah dampak perkembangan tersebut menjembatani pengguna internet dengan kepentingan perusahaan, komunitas, atau pengguna Web 2.0.
Pengertian Web 2.0 yang mulanya berpusat pada konsumen pembaca/pengakses secara personal berkembang dan mulai berpusat pula pada pengguna korporat. Menurut Coach Wei (2006) Web 2.0 yang berpusat pada konsumen ia sebut Consumer 2.0 berkembang menjadi Enterprise 2.0. Aplikasi Web 2.0 yang awal perkembangannya didominasi untuk memampukan pembaca berinteraksi dengan pembuat berita dan pembaca lainnya, dalam Enterprise 2.0 aplikasi tersebut digunakan untuk mendukung operasi perusahaan. Misalnya untuk kegiatan iklan dengan adanya Google Adsense dan kegiatan humas dibantu adanya blog korporat.
Teknologi Web 2.0 mulai dikembangkan sekitar tahun 2004. Web 2.0 merupakan teknologi web yang menyatukan teknologi-teknologi yang dimiliki dalam membangun web. Penyatuan tersebut merupakan gabungan dari HTML, CSS, JavaScript, XML, dan AJAX. HTML selalu disandingkan dengan CSS untuk mempercantik tampilan web. JavaScript membuat tampilan yang dinamis. XML digunakan untuk mendefinisikan format data. AJAX adalah penggabungan dari JavaScript dan XML yang menekankan pada pengelolaan konten.
Aplikasi web 2.0 disajikan pada suatu web browser tidak memerlukan teknologi canggih dari sisi user, seerti MS Words,MS Excell,FrontPages dll. Teknologi Web 2.0 merupakan fasilitas yang gratis yang bisa digunakan tiap waktu. Masalah yang berkenaan dengan manajemen file juga tidak terlalu susah, selain itu filenya bisa disimpan dan bisa disharing oleh user lain, semacam napster (http://napster.com/). Salah satu teknologi web 2.0 ini bisa dilihat pada aplikasi spreadsheet milik Google yang mengolah angka-angka sepertihalnya MS Excel (http://spreadsheets.google.com).
Istilah “Web 2.0″ menjelaskan perubahan tren dalam penggunaan World Wide Web dan teknologi web desain yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, komunikasi, aman berbagi informasi, kerjasama dan fungsi web. Web 2.0 telah mengarah ke konsep pengembangan dan evolusi web dan budaya masyarakat host layanan, seperti situs jaringan sosial, situs berbagi video, wiki, blog, dan folksonomies. Istilah menjadi terkemuka setelah pertama O’Reilly Media Web 2.0 konferensi pada tahun 2004. Walaupun istilah menyarankan sebuah versi baru dari World Wide Web, tidak lihat pembaruan untuk setiap spesifikasi teknis, tetapi mengacu pada cara perangkat lunak pengembang dan pengguna akhir memanfaatkan Web.
Pada umumnya, Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
• CSS (Cascading Style Sheets)
• Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax
• Markup XHTML
• Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom
• URL yang valid
• Folksonomies
• Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh Website
• XML Web-Service API

3. Web 3.0 / Semantic Web

1. Teknologi dalam WEB 3.0
1. SOAP
Simple Object Access Protocol  adalah standar untuk bertukar pesan-pesan berbasis XML melalui jaringan komputer atau sebuah jalan untuk program yang berjalan pada suatu sistem operasi (OS) untuk berkomunikasi dengan program pada OS yang sama maupun berbeda dengan menggunakan HTTP dan XML sebagai mekanisme untuk pertukaran data.
2. REST
representational state transfer atau transfer keadaan representasi, adalah suatu gaya arsitektur perangkat lunak untuk untuk pendistibusian sistem hipermedia seperti WWW.
3. WSDL
format XML yang diterbitkan untuk menerangkan webservice. WSDL mendefinisikan:
a. pesan-pesan (baik yang abstrak dan kongkrit) yang dikirim ke dan menuju web service
b. koleksi-koleksi digital dari pesan-pesan (port type, antarmuka)
c. Bagaimana port type yang ditentukan dijadikan wire protokol di mana servis ditempatkan.
4. WDDX
Web Distributed Data eXchange.
Mekanisme pertukaran data dari lingkungan yang berbeda
2. Buatan Indonesia
Di web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia TI dengan dunia telekomunikasi. Dunia web dan telekomunikasi berkembang pesat seiring dengan kebutuhan pengguna. Penggunaan perangkat TI dan telekomunikasi nantinya sudah seperti sama saja tidak ada bedanya. Saat ini saja pertanda seperti itu sudah mulai bisa kita rasakan walaupun masih belum sempurna. Kita bisa menonton TV di ponsel atau komputer, bisa mengakses internet di ponsel, bisa melakukan SMS dan telepon dari komputer. Karena konvergensi terhadap berbagai perangkat seperti hukum alam yang tidak bisa dielakkan. Semua mengalami evolusi menuju dunia yang lebih maju.
Saat ini sudah ada website sebagai tanda bakal masuknya era web 3.0 salah satunya adalah pada situs secondlife.com . Dan yang juga cukup membanggakan kita adalah, Indonesia sudah mampu untuk masuk ke dunia Web 3.0 ini dengan hadirnya lilofriends.com . Situs yang sudah mendekati model Web 3.0 asli karya anak bangsa yang dikembangkan oleh dikembangkan oleh Li’L Online Games dengan engine dari Altermyth Studio. Banyak lagi contoh lain karya anak bangsa berkualitas tinggi yang patut menjadi kebanggaan dan tidak kalah dengan produk buatan bangsa lain.
Saat ini, definisi untuk Web 3.0 sangat beragam mulai dari pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada layanan Web berisikan perangkat lunak bersifat on-demand [Joh07]. Namun, menurut John Markoff, Web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah [Tim01].
Pembuatan Semantic Web dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam membangun Semantic Web adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL.

Referensi ciri khas dari web 3.0
• transformation dari tmp penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
• ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
• network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing;
• open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
• open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas - bebasnya.
• the intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-based datastores;
• distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).
• intelligent applications.

Perbandingan Teknologi  Web 1.0, 2.0, dan 3.0

Letak perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0 yaitu :
1. Perilaku pengguna Membaca Menulis
2. Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
3. Hubungan dengan server Client-server Peer to peer
4. Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML
5. Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif
6. Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag
7. Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi
8. Hubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring
9. Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna

 Yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya.Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan.Kemampuan web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, voice dapat dilakukan layaknya aplikasi desktop.

 Web 3.0, perbedaanya dengan Web 2.0 adalah untuk 3.0 sudah mampu multi tasking. Sedangkan pada 2.0 ada kemungkinan macetnya traffic jika digunakan untuk multi tasking. Konsep ini dapat diandaikan sebuah website sebagai sebuah intelektualitas buatan (Artificial Intelegence).Aplikasi – aplikasi online dalam website dapat saling berinteraksi, kemampuan interaksi ini dimulai dengan adanya web service. Di web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia TI dengan dunia telekomunikasi. Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community.

Permasalahan lain yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal ini disebabkan tak lain karena teknologi ini secara visual berbasis 3D. Namun karena Web 3.0 sendiri masih dalam pengembangan, seiring dengan berlalunya waktu sebagai masyarakat Indonesia kita masih bisa mengharapkan bahwa biaya komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi akan semakin murah nantinya, sehingga terjangkau bagi masyarakat luas.



0 komentar:

Posting Komentar